Saturday, October 27, 2012

The Difference Between 90s kids with 00s kids

Minggu lalu gue iseng nge-browse anime-anime yang pernah di tayangin di Indonesia dulu soalnya gue mau cari soundtrack-nya, dan disini gue nyadar betapa bedanya anak-anak jaman sekarang sama jaman gue dulu, kalau gue ngeliat anak-anak jaman sekarang entah kenapa gue merasa udah tua banget atau mungkin karena mereka yang kecepetan dewasa. Banyak orang-orang (terutama gue dan abang dan konco-konconya yang seumur) yang merasa perbedaan anak-anak yang lahir tahun 90an sama 2000an itu bagaikan langit dan bumi, mulai dari gaya hidup, pergaulan, bahkan kebudayaan juga rada-rada beda biarpun tinggal di negara yang sama, kalau di jelaasin bakal ribet jadiin gue tulis perpoin ajalah. 1. Anak jaman sekarang berapapun umurnya tontonannya sama : Sinetron, FTV dkk yang udah jelas banget nggak ngedidik mereka untuk jadi manusia yang baik di masa depan nanti, berbeda dengan jaman gue dulu dimana biar hari sekolah juga ada kartun, anime, atau educational show yang biasanya bisa buat mengembangkan kreatifitas dan imajinasi (hahaha...) sedangkan jaman sekarang gue udah nggak pernah liat yang begituan yang ada cuma film-filmABG labil nggak mutu yang bakal terus di putar di TV sepanjang hari dengan sesekali di selingi berita tapi mana ada yang mau nonton. 2.Mereka kelewat canggih, waktu kecil dulu kalau gue baru mau nyentuh HP mama atau PS abang pasti bakal di marahin karena takut merusak dan anak-anak jaman gue baru punya HP pas kelas 5 atau 6 SD, sedangkan jaman sekarang bahkan anak umur dibawah 5 tahun udah pada pake gadget yang canggihnya selangit 3.Mainan jaman dulu dan sekarang itu beda jauh, anak-anak jaman gue itu masih main main lompat tali, bola, atau apalah mainan outdoor lainnya, sedangkan anak-anak jaman sekarang itu mainannya ya itu, gadget yang canggihnya selangit yang gue sebut tadi, main laptop, atau apalah mainan-mainan indoor yang nggak mengharuskan mereka bergerak dari posisi mereka yang kaya’nya membuat mainan-mainan di toko jadi nggak laku, belum lagi nggak kaya’ jaman dulu dimana kita baru dapet mainan kalau kita mendapat sesuatu ya ranking, lah, tamat ngaji, lah atau hal-hal istimewa lainnya anak-anak jaman sekarang itu bakal nangis guling-guling yang berlebihan kalau minta sesuatu dan akhirnya orangtua mereka akan langsung membelikan dan mereka akan tumbuh menjadi anak yang manja dan menggampangkan segalanya. 4.Anak-anak jaman sekarang cuma diperdengarkan lagu-lagu orang dewasa yang temanya mayoritas percintaan dalam berbagai bahasa ya mau bahasa Inggris, Indonesia, Korea yah semualah, nggak kaya’ jaman dulu dimana masih ada Trio Kwek-Kwek, Susan, Josua, Tasya dan penyanyi-penyanyi cilik lain yang lagunya masih khas anak-anak yang innocent, dan beberapa (biasanya yang cowok, sih) tumbuh dengar mendengar soundtrack anime kaya’ Digimon, Pokemon, Hunter x Hunter, Let’s & Go, dan anime lain yang seangkatan 5.Anak-anak jaman sekarang rata-rata dewasa sebelum waktunya, ya mau cara pikir, gaya pakaian, dan cara bicaranya dan mereka cenderung sok tau padahal sebenarnya mereka nggak tau apa-apa 6.Anak-anak jaman sekarang itu susah di kasih tau, mereka biasanya akan menolak atau ngelunjak, padahal di jaman gue dulu kalau di perintah pasti bakal langsung di kerjain soalnya takutt di marahi atau di hukum. Ah, saking banyaknya sampai kesel sendiri, sebetulnya masih banyak lagi, sih tapi ya sudahlah ini dulu. Silahkan di renungkan sendiri terutama anak-anak tukang ngelunjak dan sok tau di luar sana. Greetings from Dreamland

Re-post : Reasons For Not Growing Up

First thing first, jadi dewasa itu sebetulnya apa? Sejak gue ulang tahun beberapa waktu yang lalu orang-orang pada nyuruh gue buat jadi dewasa, di mata orang dewasa itu apa sih? Apa orang yang pecicilan, cerewet, iseng dan sejenisnya terus langsung jadi pendiam bisa di bilang dewasa? Gimana kalau ternyata orang itu sebetulnya lagi sakit atau apa makanya dia jadi nggak ada mood buat ngomong dan besoknya dia balik jadi normal lagi? Anyway, kalau gue ngejelasin gini kayaknya bakal ribet mending gue bikin perpoin ajalah:
1. Adults don’t have any life.
Pernah perhatiin nggak kalau sebetulnya orang dewasa itu siklus hidupnya begitu-begitu aja? Bangun, kerja, ngurus rumah, terus tidur dan setiap hari terus berulang nggak kayak anak sekolah yang bangun, sekolah, main game, bergaul dan segudang kegiatan lain, terus tidur lagi (yah seenggaknya gue sih), kayak kemaren gue pergi sama temen gue makan, abis itu “mengacau” sampe sore, kalau orang dewasa? Paling kalau ada arisan atau acara keluarga lain baru bisa begitu, so buat apa jadi dewasa kalau hidup jadinya flat? Mending makan chitato (lho?)
2. They Are Professional Liars
Masih ingat waktu kecil dulu orang dewasa sibuk mendidik anak-anak mereka supaya jangan jadi pembohong, padahal mereka sendiri pembohong ulung, contoh kecil aja, tadi kadang nelpon buat minta jemput sekitar jam 1:15, dan jam 2 gue nelpon posisi dimana penjemput cuma bilang udah deket terus dan baru nyampe jam setengah 3-an, nah ini cuma contoh kecil aja, mau contoh yang lebih gila? Nontonin aja para koruptor-koruptor bego di tv gampang kan?
3. They think money can give them everything.
Sebetulnya yang satu ini “penyakit” orang-orang kelebihan duit aja, bukan orang tuanya yang gue liat langsung, sih, tapi kelihatan dari anak-anak mereka yang sering menggampangkan segala sesuatunya pake money, fulus duit atau gimanalah kalian nyebutnya, misalnya, mereka bakal bayar duit bejibun ke guru mereka kalau mereka ada masalah dengan nilai mereka di sekolah, dan para orang dewasa yang di “kasih” itu bakal dengan senang hati menerima “penghasilan tambahan” itu
4. They Think They Are The King Of The World
Yah bukan gimana juga, sih, yang gue maksud di sini mereka entah kenapa punya hobi nyuruh-nyuruh yang lebih muda buat melakukan sesuatu buat mereka biarpun mereka lihat sendiri kalau yang mereka perintah itu lagi ada kerjaan lain juga dan yang muda terpaksa menurut entah karena emang tulus, takut, atau apalah. 5.They like to blame things to other people
Biasanya orang dewasa yang udah stres, depresi atau apalah bakal melampiaskannya ke orang lain di sekitar mereka, dan kalau ada sesuatu yang nggak beres mereka akan menyalahkan orang lain biarpun sebenarnya itu salah mereka atau orang lain.
So? I know getting old is an absolute thing and growing up is a choice, but still, there are so many things to do if you grow up, so I guess I’ll stick around with my choice to be a kid no matter what other people say. Greetings from Dreamland

Monday, October 1, 2012

Growing Up, Leveling Up

So, sebetulnya gue ga ada niat buat nge-post, sih, tapi berhubung bisa ya udah. Sesuai judul post gue kali ini, gue bakal ngebahas soal menjadi dewasa bla bla bla apalah. Sekarang gue udah kelas XII otomatis temen-temen gue jadi pada ribut soal sweet seventeen atau apalah namanya itu sampai laci meja gue di kelas full sama undangan yang udah pasti ga gue datengin soalnya gue bukan apa yang orang-orang sims bilang party animal atau apalah. Dan berhubung gue sendiri juga udah mau 17 orang-orang di sekitar gue ya mau temen atau keluarga semua pertanyaannya sama : "Jadi di rayain dimana nih?". Menurut gue agak nggak sopan, sih, seakan-akan mereka cuma peduli sama makan gratisnya dan bukan orang ulang tahunnya. bukannya mau munafik, kalau diajak sepupu atau temen dekat sih aku bakal pergi dengan tujuan menghargai undangan dan makannya cuma buat bonus aja. Jujur gue ga suka ulang tahun, menurut gue itu cuma angka yang menunjukkan kalau kita udah tua tapi umur kita tambah pendek, gue juga ngga ngerti kenapa orang biasanya bakal bikin pesta gila-gilaan pas mereka udah umur 17, apa istimewanya? Menurut gue, tambah tua itu kita mestinya lebih baik dari sebelumnya karena ulang tahun itu kaya' level up kalau lagi main game bukannya tambah genit, centil atau pecicilan, makanya buat orang-orang yang masih nanya gue bakal traktir dimana mending ga usah mikir. gue ga bakal rayain fimana-mana, lagian atas hak apa kalian nanyain? Toh kalian ga pernah ngelakuin apa-apa yang bikin gue mikir kalian berhak uat di traktir. Oh, well, emang agak frontal,sih tapi gini dulu ajalah, kepala gue masih sakit gara-gara mid semester sialan ini dan gue butuh banget tidur. Greetings from the underworld :D