Pernah mikir nggak kalau cara orang mendapat dan memilih teman waktu
kecil dulu sama sekarang itu beda jauh banget? Dulu waktu SD, siapapun bisa
jadi teman kita, nggak peduli fisik, harta dan tetek bengek gituan (biarpun ota
masih ngaruh buat nyontekin PR), sekarang? Orang-orang ngecek siapa orang
tuanya, mereka tajir atau nggak, ngecek fashion sense, ngecek punya mobil atau
nggak,punya keluarga cakep yang bias dikecengin atau nggak, dan hal-hal lain
yang sebetulnya nggak begitu penting, kalau menurut mereka udah ada satu atau
beberapa kriteria itu yang terpenuhi mereka langsung dapat cap “best friend”,
“soulmate”, atau apalah istilah-istilah aneh lainnya yang dtandain entah dengan
barang yang kembaran atau malah dijadiin gang
yang dikasih nama aneh-aneh yang menurut mereka keren biarpun sebenarnya
kampungan.
Tapi ada juga orang-orang yang udah ngelakuin hal-hal itu masih menyebut
orang lain “teman” mereka biarpun sebenarnya cuma secara teori dan bukan
prakteknya, orang-orang yang mereka sebut “teman” mereka tinggal untuk pergi
dengan teman mereka yang sebenarnya dan dengan lancangnya masih berani menyebut
orang yang mereka tinggal dengan sebutan teman dan baru mendatangi mereka saat
mereka ada perlu.
Orang-orang kayak gini baik banget, ya? Masih kurang apa lagi coba?
Sumpah kayak jelmaan malaikat yang turun ke bumi *put sarcastic tone here*
Orang-orang itu bahkan lebih memilih pergi dengan teman mereka biarpun
mereka lebih dulu bikin janji sama “teman” mereka.
Sebel? Jelas. Tapi itulah orang orang jaman sekarang, orang-orang yang
hidup di jaman yang bobrok ini, whatever, I don’t care, I’m leaving.
Greetings from Dreamland :)