Iya gue tau kok udah telat banget kalau baru mau nge-post soal ini sekarang secara hari ini udah hari ke 11 puasa eh 12 lah yang mulai duluan terserah. Dan tahun ini jujur aja lumayan berat buat gue abisnya baru seminggu gue udah sakit aja hahaha lemah amat -_-. Sebertulnya buat gue bulan ini banyak banget sisi positifnya ya gue jadi lebih sabar atau gue jadi bisa ngurangin frekuensi ngejekin orang bareng temen gila gue tapi ada sisi negatifnya juga sih soalnya di stasiun tv lokal di kota gue jadi bertebaran orang-orang yang sok merasa penting atau terkenal yang menurut gue jadi faktor kenapa adzan magrib jadi lebih lama di puter ngga ini bukan pikiran abstrak soalnya setiap tahun gue ngebandingin satu stasiun dengan stasiun lainnya dan terbukti stasiun yang lebih banyak iklan "gak pentingnya" bakal nyiarin adzan magrib lebih lama daripada stasiun tv yang cuma nyiarin sedikit iklan kampanye atau sekedar promosi perusahaan yang biasanya bakal bikin gue sebel selangit sekarang aja cuma mikirin soal ini gue udah merasa sebel sih tapi gue lagi puasa jadi gue mesti nahan sebel yang selangit ini sial. Dan satu lagi trend setiap bulan puasa adalah send all entah lewat sms atau blackberry messengers yang jelas itu nyebelin banget apalagi buat orang-orang dari kaum jomblo ngenes yang bakal ke geeran karena merasa ada orang yang pengen PDKT padahal ternyata bukan dan mereka jadi kecewa, depresi, dan melampiaskannya ke orang-orang sekitar bener-bener nyebelin berhubung gue gak mau di bilang orang yang jilat ludahnya sendiri gue gak pernah ngirim gituan lagian repot sih makanya dari waktu SMP gue gak pernah kirim gituan lagi. Gue capek bahas soal ginian jadi gue udahin aja, ya. So kurang lebih 2 minggu ke depan gue mesti nahan lapar dan haus itu bukan masalah buat gue sih gampang-gampang aja yang jadi masalah itu selama 2 minggu gue mesti sekolah juga yang otomatis makan lebih banyak tenaga dibanding kalo gue cuma tinggal di rumah dan main game seharian itu tenaga yang keluar jauh lebih dikit tapi ya sudahlah mari bertahan dengan kondisi seperti ini a.k.a lapar dan sakit kepala yang nggak sembuh-sembuh.
So I guess that's it for now rencananya sih mau nge-post lagi tapi paling minggu depan, happy fasting and keep energetic people greetings from dreamland :)
Tuesday, July 31, 2012
Wednesday, July 18, 2012
Galau Rune Factory
mungkin beberapa orang udah tau apalagi adek sepupu gue yang mirip tuyul itu tau banget kalo gue suka pake banget mainin game yang judunya Rune Factory. Game itu semacam Harvest Moon tapi ada berantemnya juga. Tahun lalu release yang buat PS3 sampe bela-beain beli PS3 juga ujung-ujungnya ga dapet gamenya. Yang parah bulan ini, bulan ini release yang buat 3DS tapi gue ga bisa pre order soalnya mesin eropa gue ga bisa mainin yang software jepang kaya'nya untuk beberapa waktu ke depan gue bakal galoin ini. Stress sendiri kaya' anak kecil tapi mo gimana lagi kalo hobi. Sudahlah paling setengah tahun lagi juga release versi inggrisnya sudahlah. hiks hiks hiks T-T atau mungkin jadinya bakal bernasib sama kaya' Rune Factory Oceans yang buat PS3 yah sudahlah dengan terpaksa akan bertahan dengan yang ada dulu biarpun rasanya udah pengen banget nangis ini :'(
Thursday, July 12, 2012
From Me To You
Masih
ingat? 8 tahun yang lalu kamu pindah ke sekolahku menjadi murid baru seperti
aku setahun sebelumnya aku juga masih anak baru seperti kamu. Kamu masuk ke
kelas dengan 2 anak baru lainnya yang juga cowok semua tapi aku cuma melihat ke
arahmu. Aku berpikir betapa kamu sangat berbeda di banding kami. Kamu lebih
putih, lebih tinggi, dan ku akui kamu lebih cakep dari semua cowok yang pernah
ku lihat di sekolah kita. Dan nggak tahu kenapa, saat wali kelas kita memuji
betapa berbedanya fisikmu aku malah mengatakan kalau itu tidak benar, aku menyangsikannya,
aku berbohong, pada diriku sendiri.
Hahaha... lucu sekali, baru hari pertama aku sudah cari masalah denganmu,apakah
itu awal perasaanku padamu? Entahlah, aku mana mengerti, saat itu aku hanya
anak SDkelas 4
yang lugu. Sejak kedatanganmu entah kenapa hari-hariku mulai terasa berbeda. Karena
kamu? Yang ku ingat darimu hanyalah saat kita bertengkar karena hal-hal kecil,
dan perasaan kesal saat kamu bersama teman cewekku yang lain. Cemburu? Entahlah,
yang ku tahu saat itu aku hanya tidak suka kamu melakukan itu. 3 bulan sejak
kedatanganmu, aku mengundangmu dan teman-teman sekelas kita ke ulang tahunku,
kamu lagi-lagi terlihat berbeda,kau datang dengan kemeja padahal teman-teman kita yang lain hanya memakai seragam
sekolah mereka,ku akui kamu
mengalihkan perhatianku dan aku berpikir sangat berbeda saat kamu yang memakai
seragam sekolah dengang kamu yang memakai baju biasa. Sampai kelas 8 aku bahkan
masih menyimpan kotak hadiahmu yang sepertinya sekarang sudah dibuang oleh
ibuku -_-.
2
tahun menjadi temanmu rutinitas bertengkar,baikan,tertawa,menangis terus
berulang diantara kita, Aku bahkan berpikir kita akan lulus sama-sama dan
bahkan akan masuk ke sekolah yang sama dan akan sekelas lagi. Tapi takdir
berkata lain, siapa sangka di akhir kelas 5
kamu justru pergi tanpa memberitahu siapapun, dan kamu tidak tahu betapa shock
dan kagetnya aku saat tahu kalau kamu pergi dan tidak akan pernah kembali lagi.
3
tahun tidakada kabar, aku menemukanmu di suatu situs jejaring sosial, disana
kamu bercerita seakan tidak terjadi apa-apa, dan begitu kita mulai akrab
kembali aku menyadari ada perasaan lain yang ku rasakan saat bersamamu, dan aku
tahu perasaan itu sebetulnya sudah lama tertidur di dalam diriku sejak kamu
pergi. Inikah yang disebut orang cinta? Entahlah, yang ku rasakan hanyalah aku senang
dan ingin
bersamamu, aku ingin menjagamu,aku ingin melihatmu senang, aku tidak suka saat kamu
marah atau sedih
dan aku ingin kamu merasakan hal yang sama denganku. Salahkah?Entahlah, biar
waktu yang menjawabnya.
8 tahun mengenalmu tentu aku juga bertemu dan berpisah
dengan banyak orang, entah itu merasakan suka pada cowok lain, atau merasakan
sedih karena berpisah dengan orang lain, tapi kamu berbeda, tidak pernah
sekalipun aku merasa jauh darimu. Kenapa? Mungkin karena aku tahu suatu hari
kita bisa bertemu lagi.
And you know what? It's always been you all along. No
matter who come to steal my heart away I'll always keep it for you. I trust you
so you have to trust me too ☺.
Saturday, July 7, 2012
(Shooting Star Limit Another Story) Our Wishes
Hari itu,
di suatu hari di awal bulan Juli, biasanya aku sangat bersemangat, mengingat
setiap akhir pekan pertama pasti akan ada festival bintang. Tapi tahun ini
berbeda.
Setengah
tahun yang lalu, di suatu hari yang dingin di bulan Januari, aku mendengar hal
yang paling ingin dan paling tidak ingin kudengar. Hari itu, orang yang paling
kusukai menyatakan perasaannya padaku, tapi di hari yang sama dia bilang kalau
dia harus pergi meninggalkanku. Kalian tentu tahu siapa yang kumaksud, kan? Yap,
dia adalah sahabatku sejak kecil sekaligus pacarku. Siapa lagi kalau bukan Georgio Cross.
Aku ingat
saat pertama kali kami bertemu saat dia baru saja pindah ke kota ini waktu kami
masih kelas 4 SD. Kesan pertamaku temtang Geo adalah bocah sombong, belagu, dan
sok tahu, aku sangat tidak suka padanya.
Tapi siapa
sangka? Festival bintang tahun itu mengubah pandanganku tentang dia. Dan bahkan
mengubah perasaanku juga.
***
Pada tahun
itu seperti biasanya akan di tunjuk murid yang akan berperan menjadi Vega dan
Altair pada pementasan drama “Tanabata” pada festival bintang, dan entah kenapa
aku dan Geo yang terpilih. Senang, sih dapat peran utama, tapi kenapa harus
sama dia? Itu pikirku.
Ternyata
aku salah. Benar apa kata orang, don’t judge a book by it’s cover. Geo
itu sama sekali berbeda dengan yang kubayangkan.
Geo itu
sebetulnya orang yang kalem, jahil, dan tidak begitu pandai bergaul, makanya
orang jadi sering salah paham soal dia. Kalau diajak bicara enak, kok. Dia
menceritakan tentang dirinya padaku. Dia anak tengah, punya seorang kakak
perempuan yang kuliah di kota lain dan adik laki-laki yang masih berumur 3
tahun. Dia datang ke kota ini mengikuti ayahnya yang di mutasi ke kota ini dan
selama di SD ini sudah ke dua kalinya dia pindah sekolah.
Dia pikir
dia nggak perlu punya teman karena pasti dia akan pergi ke kota lain, tapi dia
bilang dia senang berbicaara dan menjadi temanku. Maka, hari itu aku
memperkenalkannya pada sahabatku Aria dan Azel supaya dia sedikit demi sedikit
bisa membuka dirinya pada teman-teman yang lain. Aku ingat, kok, hari itu dia
mengatakannya padaku saat kami berlatih sampai malam.
“Makasih,
ya, Cher, aku senang, kok, jadi temanmu. Habisnya di kota sebelumnya, aku nggak
pernah tertarik untuk punya teman, buat apa kalau pada akhirnya harus ditinggalkan juga? Tapi kamu berhasil mengubah pikiranku.”,
katanya sambil tersenyum dan menatapku.
“Iya, aku
juga senang, kok. Mungkin lebih baik kalau temanmu bukan cuma aku, tapi
teman-teman yang lain juga. Iya, kan?”
“Terus,
kamu harus ingat ini, apapun yang terjadi, sejauh apapun kita terpisah, berapa
kalipun musim berganti, aku akan selalu ada buat kamu, dan ingat, kalau kamu
suatu hari nanti nggak betah di tempat kamu berada saat itu, kamu boleh kembali
kesini kapan saja, karena kota ini adalah rumahmu.” lalu aku balik tersenyum
kepadanya.
“Kamu
dewasa banget, sih. Kamu betulan masih kelas 4? Bijak banget.”katanya sambil
tertawa dan mengacak rambutku.
“Tapi itu
yang bikin aku tertarik sama kamu.”
“Ah? Apa? Tadi
kamu ngomong apa? Aku nggak dengar.” kataku penasaran, habis suaranya
benar-benar kecil seperti berbisik ke semut.
“Nggak
apa-apa, kok. Nggak usah dipikirin, aku nggak ngomong apa-apa tadi. Udah, ah,
di luar juga udah gelap. Kamu pulang sama aku aja, ya? Kan rumah kita dekat.”
lalu dia tidak ngomong apa-apa lagi. Aku penasaran, tapi aku nggak bisa tanya.
Mungkin memang butuh waktu beberapa tahun
sebelum kami dapat mengekspresikan perasaan ini dengan benar.
Pertunjukan
drama kami berakhir sukses, setelah selesai Geo mengajakku berkeliling festival. Saat
sampai di batangan bambu tempat orang-orang bisa menggantung kertas yang isinya
adalah permintaan orang tersebut dia malah bersemangat menarikku ke sana. Dia
bilang,
“Ayo kita
juga tulis permohonan juga. Masa pergi ke festival bintang malah nggak bikin
permohonan. Ayolah!”. Akhirnya aku menunggu dia pergi mengambil kertas tanpa
bertanya kertas warna apa yang kuinginkan. Ternyata dia memang punya sisi
nyebelin.
“Nih, udah
aku ambilin, yang ini warna favorit kamu, kan? Kebetulan tinggal satu tadi.”
katanya sambil menyerahkan selembar kertas berwarna pink.
“Lho? Kamu
tahu dari mana? Emang aku pernah bilang ke kamu soal warna favoritku, ya? Kataku penasaran
sekaligus takjub dengan pengetahuan orang ini.
“Nggak
pernah. Tapi aku tanya ke Aria. Jadi aku udah tahu semua yang kamu suka.”
katanya sambil menunjukkan senyum andalannya biarpun kalau dia lagi sama teman
cewek yang lain dia tidak pernah tersenyum seperti ini. Kenapa cuma aku?
“Oh, iya,
tadi kamu nulis apa di kertas kamu? Penasaran aku.” kataku.
“Apa ya? Mau tahu aja atau mau tahu banget?” katanya sok rahasia.
“Nggak
bilang juga nggak apa-apa, sih, kan aku tinggal balik ke sana terus liat kertas
kamu.”
“Bener,
nih? Padahal aku baru mau bilang daripada repot-repot begitu” katanya dengan
muka mengejek.
“Serius? Apaan?”
“Nggak
jadi.” kata Geo sambil menjulurkan lidahnya.
“Yah,
padahal aku juga baru mau kasih tahu aku tadi minta apa, aku juga nggak jadi
deh.” kataku sambil menjulurkan lidah juga.
Saat aku
mulai melangkah pergi meninggalkan Geo dia mengatakannya, walau suaranya kecil
tapi cukup keras bagiku untuk bisa mendengarnya.
“Aku harap
supaya aku nggak usah pindah ke kota lain dan terus tinggal di kota ini
denganmu”.
Saat
berbalik, aku bisa melihat mukanya merah seperti udang rebus, dan tentu saja
aku tertawa.
“Hahaha,
lucu, deh. Kok bisa kita meminta permohonan yang sama?”
“Ah? Maksud
kamu?” kata Geo dengan ekspresi bingung tapi masih merah seperti tadi.
Dan aku
tersenyum dan bilang “Aku minta supaya kamu nggak usah pindah kemana-mana lagi
dan kita bisa terus sama-sama.”
“Serius? Kenapa?”
kata Geo dengan muka bingung.
Aku masih
tersenyum dan memeluknya, “Karena kamu sahabatku makanya aku nggak mau kamu
pergi.”
“Kalau kamu
bilang begitu apapun yang terjadi aku nggak bakal pergi dari sini. Aku janji.”
dan Geo balas memelukku dan menunjukkan senyum yang hanya dia tunjukkan padaku.
Hari itu,
sepertinya kami berdua memang sudah menyadari perasaan kami masing-masing.
***
“Cher...Cherry...
bangun, masa mau tidur terus? Tadi dia yang manggil aku kesini dianya malah
tidur, banguuuun” teriak Aria sampai membuatku bangun saat itu juga.
“Ah? Oh,
yang tadi cuma mimpi, ya? Hahaha, sorry kamu kelamaan, sih jadinya aku
ketiduran, deh.” kataku nyengir.
“Terserahlah,
paling cuma mimpiin si bocah belagu itu. Nggak penting. Mending sekarang lanjut
aja bikin brosurnya nanti nggak keburu buat promosiin festivalnya.” kata Aria.
“Iya, iya
nyonya besar.” kataku dengan nada bercanda yang di sambut tatapan galak Aria.
Biar tidak
ketemu langsung, tapi setidaknya bisa ketemu dalam mimpi, lagian sekarang
teknologi sudah canggih. Sudahlah, aku yakin kami pasti bertemu lagi. Karena
setiap festival bintang itulah permohonan kami
July 7 2012
hari ini tanggal 7 Juli jam 22:44 sebetulnya di negara gue nggak ada apa-apa tapi hari ini di negeri impian gue di Jepang sana mestinya lagi berlangsung festival gue festival bintang atau mereka di sana sebutnya "Tanabata" atau malam ke-7. Hari ini mestinya waktu dimana bintang Vega dan Altair bertemu setahun sekali. Altair si penggembala dari gugus Aquila dan Vega si penenun dari gugus Lyra adalah sepasang kekasih yang dipisahkan oleh raja langit karena sejak mereka bersama mereka menjadi pemalas. Tapi Vega menjadi sedih dan menangis setiap hari hingga menghasilkan sebuah sungai yang kalau dilihat dari bumi disebut milky way. Emang kalo dipikir nggak masuk akal tapi nggak tahu kenapa gue suka banget cerita ini. Kembali ke festivalnya orang-orang di sana biasanya mereka majang hiasan dari batangan bambu terus ngegantungin kertas warna warni yang ditulisin permohonan mereka. Pengen baget rasanya bisa ngalamin langsung festival ini. Nggak tahu kapan baru bisa, sih. Nggak tahu juga sejak kapan pergi ke sana udah jadi mimpi gue buat kesana tapi mau ngapain coba -_____- niatnya sih hari ini mau begitu, guntingin karton terus digantung di teralis jendela tapi mau gimana lagi hari ini nginep diluar jadinya batal. Kalaupun jadi nggak tahu mau tulis apa.Otak udah mulai ngaco, mata udah mulai low batt belom nge-post cerita juga sudahlah bulan depan lagi deh. so that's it for this month see you from dream land :)
Subscribe to:
Comments (Atom)