Friday, November 16, 2012

Traveler of The Time part 1



Setiap orang baru akan menyesali perbuatannya di saat semuanya sudah terlambat dan terus berharap mereka memiliki mesin waktu atau kekuatan untuk memutar balik waktu, tapi aku bukan salah satu dari orang-orang itu, karena tanpa di mintapun aku memiliki sebuah kekuatan untuk bisa pergi menjelajahi waktu dan membuatku bisa memperbaiki kesalahanku di masa lalu dan menghindari kejadian buruk yang akan menimpaku di masa depan.
Namaku Vega Asteria, umurku 16 tahun, aku seorang siswi kelas 2 SMA di sebuah sekolah swasta bernama Rocketport Academy yang terdiri dari TK sampai perguruan tinggi yang mengharuskan muridnya untuk tinggal di asrama. Orang tuaku sibuk bekerja di luar negeri dan aku sangat jarang bertemu dengan mereka, berbeda dengan anak-anak asrama lain yang akan pulang ke rumah mereka setiap akhir pekan atau saat liburan panjang, aku biasanya tetap tinggal di asrama, kenapa? Karena biar pulang ke rumah juga tidak akan ada siapa-siapa di sana.
Tapi aku tidak pernah merasa kesepian, aku punya banyak teman di sini, dan aku tidak pernah merindukan orang tuaku, karena dengan kekuatanku, aku tahu kapan mereka akan kembali meskipun mereka tidak mengabariku sebelumnya dan saat itulah baru kukeluarkan rasa rinduku pada mereka.
Di sekolah ini aku punya dua orang sahabat yang selalu bersamaku sejak pertama kali masuk ke sekolah ini yaitu Anneta Diandra Letya atau Annet dan Aurelia Leandra Raina atau Lea. Aku juga punya mu... eh salah, lebih tepatnya rivalku, sih, namanya Raymond Altaire atau yang biasa di panggil Rei, dia juga selalu sekelas denganku sejak SD dulu bahkan setelah ada penjurusan di SMA kami tetap saja sekelas, kami selalu bersaing dalam hal apapun, akademik dan non akademik, bahkan kami sering bertanding main game sampai tengah malam saat akhir pekan, orang-orang di sekitar kami bahkan banyak yang mengira kami pacaran yang tentu saja kami bantah,
“Nggak mungkin aku mau pacaran sama orang kayak dia!”, kata-kata itulah yang selalu keluar dari mulut kami setiap kali ada yang menanyakan apakah aku pacaran dengan Rei atau tidak.
Kembali lagi membahas kekuatan “spesial”ku yang hanya di ketahui olehku dan dua sahabatku, saat sedang tidak ada kerjaan aku akan melakukan perjalanan ke masa depan, melihat kapan orang tuaku akan kembali, lalu menandainya di kalender, dan saat hari yang di tentukan tiba aku akan pulang ke rumahku dan tinggal bersama orang tuaku dan saat mereka pergi lagi aku akan kembali ke asrama atau terkadang aku melihat soal-soal yang akan di keluarkan saat ulangan supaya aku bisa tahu pasti apa yang harus ku pelajari, atau kembali ke masa lalu untuk mengingatkan diriku sendiri kalau aku melupakan sesuatu.
“Kenapa, sih kamu nggak pernah coba buat ngeliat siapa pacar kamu di masa depan nanti? Emang kamu nggak pernah penasaran?” tanya Lea suatu hari saat kami sedang berkumpul di kamarku.
“Yeee.... biar nggak pergi lihat kita yang nggak punya kelebihan gitu juga bisa tahu, kali, gimana, sih” kata Annet sambil menyikut Lea.
“Maksud kalian?” tanyaku berlagak sok bego.
“Itu tuh, yang di kelas duduknya pas di belakang kamu siapa lagi namanya?” kata Lea yang terlihat sok-sok mengingat orang yang dia maksud.
“Oh, dia... yang huruf depannya R itu, kan? Siapa lagi namanya?” kata Annet.
“Kalau mau frontal mending jangan disini, pulang sana, nanti pacar kalian pada nyariin lagi” kataku jutek.
“Ciyeeee... ngambek, mau di bujukin nggak?” goda Lea.
“Aku punya, nih nomornya, mau aku telponin? Atau perlu aku lari ke asrama cowok sekarang dan nyeret dia dari depan game-nya?” kata Annet sambil mengeluarkan handphone-nya.
Sedetik setelah itu mereka sudah ku usir keluar dari kamarku.

No comments:

Post a Comment