Cerita ini terjadi beberapa tahun sebelum aku, Yoru, ataupun Sora menyadari kalau perasaan kami mulai berubah. Musim dingin kelas enam SD, musim dingin yang tidak akan pernah aku lupakan.
***
“Sebentar lagi Valentine, lho!” kataku semangat sore itu, saat itu seperti biasa aku ada di kamar Yoru dan Sora bermain dengan apa saja yang kutemukan di sana sambil menunggu ayah pulang.
“Terus kenapa? Paling juga kamu cuma bakal kasih kita coklat beli jadi seperti tahun-tahun sebelumnya.” kata Sora sambil tetap fokus dengan game yang ada di tangannya, Yoru tidak mempedulikan kami karena sibuk dengan buku kumpulan soal di depannya, karena ujian masuk SMP semakin mendekat makanya dia jadi lebih rajin dari biasanya, tentu saja itu artinya aku dan Sora juga akan mengikuti ujian itu, tapi kami baru akan belajar beberapa hari sebelum ujian karena kami bukan tipe yang serius seperti Yoru, biarpun aku tetap mengkhawatirkan hasil ujianku, sih.
“Jahat ih, padahal tahun ini aku mau bikin sendiri, lho! Ya udah kalian nggak akan aku kasih, terutama kamu Sora!” kataku sambil pura-pura ngambek.
“Eh, mending nggak usah coba-coba bikin, nanti dapurmu meledak, kasihan ayahmu harus bayar uang renovasi.” kata Sora yang akhirnya menoleh padaku dan bantal yang kulempar mendarat tepat di mukanya.
“Maaf aja, ya, begini-begini aku bisa masak, lho! Kalau cuma coklat aja aku bisa bikin kok!” kataku kesal.
“Iya... iya... terserahlah.” kata Sora menutup perdebatan kami sore itu, setelah itu kami bertiga tetap sibuk dengan apa yang kami lakukan sampai ayah datang menjemputku dua jam kemudian.
Akan kubuktikan kalau aku pasti bisa! pikirku, masih ada seminggu lagi, mestinya cukup untuk belajar membuat coklat, tapi aku juga harus belajar untuk ujian masuk yang diadakan tepat di hari Valentine, semalaman aku bingung memikirkan pembagian waktuku.
Padahal sudah jelas belajar untuk ujian masuk lebih penting, tapi kenapa aku malah jadi sangat semangat untuk membuat coklat tahun ini? Apa karena dia? Ah, nggak mungkin! Nggak ada apa-apa antara aku dan dia, dia cuma temanku aku nggak perlu memikirkan semua perkataannya, pikirku, daripada memikirkan hal seperti ini lebih baik aku belajar untuk ujian masuk, membuat coklat bisa kulakukan nanti, Ya, harusnya aku nggak perlu memikirkan apapun yang dikatakan Sora, tapi kenapa aku jadi kesal begini?
Monday, February 2, 2015
The First Valentine part 1
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment