Keesokan harinya, aku pergi dan pulang sekolah sendirian, biarpun kemarin aku hanya bertengkar dengan Sora seperti pertengkaran-pertengkaran sebelumnya Yoru juga akan terkena imbasnya, aku mengacuhkan mereka berdua dan sepulang sekolah bukannya ke rumah mereka seperti biasanya aku malah ke rumah sahabatku Tsubasa, sekalian untuk memikirkan coklat seperti apa yang akan kubuat.
“Kalau mereka yang kayak apa aja juga bisa, kan? Apalagi Sora, makanan apa aja pasti habis kalau dikasih ke dia.” kata Tsubasa sambil membolak-balik majalah di depannya.
“Nggak bisa gitu! Aku mau buktiin ke mereka kalau aku bisa bikin coklat yang enak! Apalagi ke Sora." kataku.
“Heee... aku baru tahu kalau kamu suka sama Sora.” kata Tsubasa kali ini benar-benar menatap mataku.
“Heh? Kapan aku pernah bilang begitu? Aku cuma bilang aku bakal buktiin kalau aku bisa bikin coklat yang enak, kenapa kamu malah mikir kalau aku suka sama dia?” aku menatap tidak percaya ke sahabatku itu.
“Habis kamu lebih sering ngomongin Sora daripada Yoru, apapun yang Sora bilang selalu kamu tanggapin serius dan kamu kayaknya peduli banget sama dia.” katanya lagi, kali ini dia sudah kembali sibuk membolak balik buku resep yang entah sejak kapan sudah menggantikan majalah yang tadi ada di depannya, “Eh, kue yang ini kayaknya enak, bikin ini aja.” dan pada akhirnya kami sudah tidak membahas kemungkinan aku suka sama Sora, kami kembali ke tujuan awal kami yaitu mencari coklat yang tepat untuk Yoru dan Sora.
Mana mungkin aku jatuh cinta sama sahabatku sendiri!, pikirku tapi pada akhirnya aku mengakui kalau Tsubasa benar, biarpun hal itu baru terjadi bertahun-tahun kemudian.
Monday, February 2, 2015
The First Valentine part 2
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment