Apa kamu punya teman yang sudah menemanimu selama
hampir seumur hidupmu? Sampai kamu merasa kalau apa saja yang terjadi di antara
kalian adalah sesuatu yang wajar? Menghabiskan hari-hari kalian bersama,
berbagi berbagai macam hal, tertawa, menangis dan bertengkar di hari-hari yang
kalian lewati bersama-sama juga adalah sesuatu yang kalian anggap sudah seharusnya,
bahkan getaran yang kamu rasakan di hatimu saat menghabiskan waktu dengannya
juga adalah sesuatu yang wajar, kamu tidak akan menyadari itu sampai orang yang
menimbulkan getaran itu sudah tidak ada dalam jangkauan tanganmu.
***
“Wah, hari ini
juga kalian bertiga sangat akrab, ya.” kata tante tetangga sebelah.
“Tentu saja! Karena Nagare sudah seperti adik kami.”
kata Sora sambil menruh lengannya di pundak kananku.
“Kami pasti
akan selalu menjaganya karena dia adik kami yang berharga.” timpal Yoru yang
menaruh lengannya di pundak kiriku.
“Senang, ya Nagare punya dua kakak yang selalu
ngejagain.”
“Yang benar saja! Seingatku aku lebih tua dari
kalian!” teriakku kesal sambil menepis kedua lengan yang bertengger di pundakku
itu.
“Iya, kamu emang lebih tua dari kita, tapi kita tambah
tua tiap tahun, kamu tambah tua cuma empat tahun sekali.” kata Yoru sambil
mengacak-acak rambutku.
“Iya emang, tapi itu kan cuma dari segi umur, dari
segi fisik aku tumbuhnya sama kayak kalian, kok!” kataku sambil menghindari
Yoru yang sepertinya belum puas mengacak-acak rambutku yang memang sudah dari
sananya berantakan.
“Lho? Kamu tumbuh dari segi apanya? Kecil gini, kok.”
kata Sora sambil menaruh tangannya di atas kepalaku.
“Sora!!!” lalu aku mengejar Sora yang sudah lari
menjauh, Yoru berpamitan kepada tante-tante itu lalu mengejar kami.
Kupikir selamanya akan seperti ini, kemanapun dan
dimanapun selalu bertiga, tapi ternyata aku salah.
Siapa sangka akan ada saatnya aku harus memilih salah
satu di antara mereka dan akan ada saatnya salah satu dari kami harus pergi.
No comments:
Post a Comment